Selasa, 03 Mei 2016

ZUBENESCHAMALI 9

Sajak rindu yang tercipta dari bait-bait sepi
Memaksaku untuk memelukmu dalam mimpi
Mimpi yang selalu kunanti-nanti
Hingga malam berganti pagi

Di kejauhan sayup terdengar
Kicau burung-burung camar
Membawakan sebuah kabar
Tentang Zubeneschamali yang enggan bersinar

Debur ombak menghanyutkanku
Dalam lembut pelukanmu
Semakin tenggelam dalam rindu
Bersama jejak yang tersapu

Izinkan aku tidur kembali
Agar dapat menikmati
Segala rasa yang pernah kau beri
Sambil berharap, jangan pergi...

Minggu, 24 April 2016

Udah cukup mah, aa nyerah, gak kuat lagi dengan semuanya. Maaf kalo aa udah ngecewain mamah, tapi aa gak bisa terus jalani semua ini. Aa pernah ada di titik ini sebelumnya, dan sekarang hal itu terulang lagi.

Mamah mungkin masih slalu nganggap anak mamah yang masih kecil, tapi kenyataannya sekarang aa udah dewasa, udah tau mana yang harus aa lakuin sendiri tanpa campur tangan mamah lagi. Semua yang aa alami, aa lakuin, juga udah jadi tanggungjawab aa sendiri.

Jangan salahin siapa-siapa kalo nanti jalannya kurang sesuai dengan harapan mamah, karna semua udah aa pikirin matang-matang. Aa pengen bebas mah... Aa pengen hidup tanpa ketergantungan dengan siapapun.

Izinin aa untuk jalani sendiri, hidup dengan normal, dan menjauh dari semuanya. Jangan cari aa, biar nanti aa yang cari mamah. Aa yakin, semua pasti baik-baik aja...

Love u, Mah... Love u all...

Kamis, 24 Maret 2016

Tentang Rasaku dan Rahasia-Nya

Semakin keras usahaku untuk melupakannya, maka semakin besar pula perasaanku kepadanya. Perasaan yang tak pernah kudapatkan sebelumnya, tentang rasa nyaman, bahagia, semangat, dan rasa ingin memiliki. Inikah yang disebut Takdir?

Yaa.. Mungkin inilah takdirku, dan aku percaya itu. Segala sesuatu yang aku alami dan rasakan bukan sekedar kebetulan semata, semua sudah diatur dan tercatat dalam Lauhul Mahfuzh, bahkan jauh sebelum Allah menciptakan Alam Semesta.

Rahasia Allah sungguh sangat luar biasa. Tak ada satu makhluk pun yang dapat mengetahui, bahkan sekalipun hanya sekedar menerka. Secara perlahan tapi pasti, satu-persatu rahasia itu akan terungkap atas izin-Nya. Seperti rahasia bintang VY Canis Majoris yang terungkap diperkirakan sebagai bintang terbesar saat ini.

Allah masih merahasiakan antara aku dan kamu, akankah menjadi "kita dimasa depan", atau hanya menjadi "kita saat ini", atau mungkin hanya sekedar "kita dimasa lalu". Yang dapat kulakukan saat ini hanyalah pasrah dan berserah diri, seraya berdo'a semoga kita diberikan yang terbaik oleh-Nya. Karena memperbaiki diri dan belajar mencintai-Nya lebih penting daripada mementingkan ego. Aku ingin mencintai dan memilikimu karena Allah, bukan karena nafsu. Maka aku akan berusaha mencari ridho-Nya terlebih dahulu, sebelum terlalu jauh melangkah tanpa arah dan tujuan. Tunggu hingga waktunya tiba, sampai Allah menunjukkan kuasa-Nya dengan memberikan restu pada kita sebagai hamba-hamba yang saling melengkapi dan menyempurnakan dalam beribadah kepada-Nya.

"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir."
(Qs. Ar. Ruum (30) : 21)

Sabtu, 06 Februari 2016

...

Apa salahku Yaa Rabb... Hingga orang-orang dengan sangat mudahnya membenciku, mencampakkanku, bahkan mempermainkan hatiku?
Aku tak berhak menyalahkan takdir-Mu, karena aku percaya bahwa inilah yang terbaik untukku. Engkau Maha Mengetahui Segalanya, aku pasrah dibawah kuasa-Mu Yaa Rabb...
Dibalik semua ini, pasti Engkau telah merencanakan sesuatu yang lebih indah. Genggam erat tanganku, Yaa Rabb... :')

Selasa, 19 Januari 2016

GULA DAN SEMUT


Dalam cangkir bekas kopi
Yang diletakkan diatas meja
Puluhan semut berdatangan
Bahu-membahu saling membantu

Dalam cangkir bekas kopi
Semut-semut hitam berlarian
Saling berlomba
Mengais sisa-sisa gula yang tertinggal

Dan di sudut yang lain
Semut-semut menyebar ke seluruh penjuru
Memberi kabar pada yang belum tahu

Mereka seolah berpesta
Menari-nari dibibir cangkir bekas kopi
Dengan irama yang terdengar sunyi
Bukan karena tak tahu seni
Tapi karena mereka tak mau mengusik dan terusik

Bayangkan jika derap langkahnya gaduh
Bagai parade rusa di padang rumput
Predator yang lapar akan dengan sigap menyergap

Cukup dengan langkah gemulai
Semut-semut hitam mensyukuri karunia-Nya
Mencoba memaknai hidup
Saling berbagi dengan sesamanya

Sedikitpun aku tak bergeming
Memandangi setiap gerak-geriknya
Hingga terlintas dibenakku
"Aku harus menjadi seperti gula"!

~AFQ~

Kamis, 07 Januari 2016

ASTER 2: Dibalik Puing

Aku mulai lelah membersihkan puing-puing reruntuhan yang hancur tersapu badai. Dinding-dinding kokoh telah rata dengan tanah, menjadi serpihan debu yang mudah terhempas angin.

Tak ada yang tersisa, selain rautan pensil yang memiliki cermin disisi atasnya. Rautan itu menjadi teman setiaku sejak aku masih kecil. Aku selalu membawanya kemanapun pergi, bersama dengan sebuah pensil dan buku kosong. Karena disetiap kejadian yang kualami, selalu kutuangkan dalam bentuk puisi, dan kugambarkan dalam bentuk lukisan.

Masa kecil adalah masa yang penuh imajinasi, dimana pikiran masih bersih dan belum terkontaminasi. Dimasa itulah dengan mudahnya aku berekspresi, tanpa takut tekanan dari berbagai sisi.

Kumainkan rautan itu sepanjang hari, dengan memantulkan sinar mentari yang terik menghujam bumi. Sesekali aku mengintip wajah kusam keturunan Adam dalam cermin, terlihat senyum yang dipaksakan dari bibir kecilnya, yang sungguh apabila sedikit saja terbuka, maka akan terdengar jerit tangis membahana.

Sudah terlalu lama aku sendiri, berbincang dengan sosok dalam cermin. Karena hanya sosok itulah yang selalu tersenyum padaku sepanjang waktu. Sayangnya, aku belum begitu mengenal sosok tersebut. Dan sialnya lagi, kami bertengkar hebat disaat terakhir bertemu. Kemana lagi aku harus mencarinya? Sedangkan setiap jengkal puing-puing telah kubongkar.

Aku harus berdamai dengannya, agar senyumnya kembali hadir dalam cermin yang selalu kugenggam saat ini. Untuk memudahkan pencarianku, maka telah kuputuskan untuk memberinya sebuah nama, Aster.


~AFQ~

Rabu, 30 Desember 2015

ZUBENESCHAMALI 8: Peri Kecil

Di seberang jalan, peri kecil memanggil
Dengan senyum manja, ia lambaikan tangan

Terbang tanpa sayap
Menyapa tanpa suara
Hanya sayup terdengar bisik lembutnya
“berjalanlah terus kedepan”

Aku, yang tengah berada di persimpangan
Tak tahu arah tujuan
Hanya mengikuti bisik hatinya

Aku ingin sekali melihat sayapnya
Terbuat dari bulu-bulu surga?
Ataukah dari jarum-jarum neraka?

Entah apapun bentuknya,
Yang jelas kepakannya menyejukkan jiwa

Aku takkan pernah peduli
Jika itu bulu-bulu surga, aku akan selamat dalam dekapannya
Jika itu jarum-jarum neraka, akupun hanya ingin mati dipelukannya

Peri kecil berkacamata
Aku tak tahu asal-usulnya
Yang ku tahu hanyalah,
Ia datang dari rasi bintang libra
Hadir saat aku tengah terjaga dalam mimpi

Aku pun tak tahu namanya
Aku hanya ingin memanggilnya…
ZUBENESCHAMALI