Aku percaya, Tuhan masih menjanjikanku melihat eidelweis yang tumbuh di puncak gunung tertinggi. Walau untuk mencapai puncaknya, aku harus melewati 6 pos yang ada, dengan jarak antar-pos yang sangat berjauhan tentunya.
Saat ini aku telah mencapai pos 5 tepat tengah malam, dan tiba-tiba badai dahsyat menghadang. Jika dipaksakan naik, maka aku akan terhantam badai. Namun jika aku menyerah dan kembali turun, maka akan sia-sia semua usahaku, karena aku tidak akan melihat eidelweis yang tumbuh indah dipuncak gunung.
Dengan segenap tenaga yang tersisa, aku berusaha untuk bertahan hingga keadaan membaik. Aku dipaksa untuk terus mendaki, walau apapun resiko yang akan kuterima nanti. Tinggal dengan siapa aku melanjutkan perjalananku nanti. Dengan kaukah, bintang Zubeneschamali? Atau dengan bayanganku sendiri yang berjalan dibawah mendung pekat dan gelap malam?
Masih sanggupkah kau menemani perjalananku hingga ke puncak? Atau kau ingin menungguku di pos 5 hingga aku kembali dari puncak dengan membawakan setangkai eidelweis untukmu? Atau bahkan kau ingin pergi menghilang bersama mimpi yang mencampakkanku?
Menurut kebanyakan orang, pos 5 adalah tempat paling mistis, karena segala kemungkinan dapat terjadi. Namun setelah kita berhasil melewati pos 5 dengan baik, kita hanya tinggal berusaha mencapai pos 6, dan dapat lebih leluasa mendirikan tenda untuk sejenak beristirahat melepas lelah. Walau memang di pos 6 pun sama mistisnya dengan pos 5, namun kita dapat bernafas dengan lega, karena setelah itu kita akan langsung menuju puncak dan melihat keindahan eidelweis yang tumbuh abadi dipuncak gunung.
Harapanku masih tetap sama, ingin melihat eidelweis yang tumbuh di puncak gunung bersama denganmu, Zubeneschamali. Memang terdengar sedikit lucu jika melihat keadaannya seperti sekarang ini, namun segalanya masih sangat mungkin terjadi. Semoga badai tak membuatku gentar, dan juga tak menghalangi sinarmu yang setia menerangi langkahku.
~AFQ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar