Dibalik selimut rindu
Jiwa yang terlantar itu bersembunyi
Disitulah imajinasi liarnya mulai berkeliaran
Mencari peraduan
Menjajaki lorong-lorong sempit yang kosong untuk berbaring
Dan memejamkan mata seraya berharap menunggu pagi
Yang tak kian terang
Tak sadar seberapa jauh langkah yang telah ia tempuh
Dan seberapa luas wilayah yang telah ia lewati
Jiwa terlantar itu semakin lemah
Didekap kerinduan yang kian mendera
Terperangkap dalam ruang waktu tanpa cahaya
Dan terpasung dalam raga yang tak berdaya
Malam memang menjadi momok menakutkan
Bagi jiwa yang terlantar
Karena sunyinya menyimpan sejuta mimpi
Yang siap menyergap jiwa-jiwa tersesat
Sampai kapan kerinduan itu akan menyelimuti?
Mungkin sampai sang waktu merasa iba
Dan menyingkap tabirnya
Agar jiwa terlantar itu dapat melihat jelas
Pesona zubeneschamali yang terpancar di langit utara.
~AFQ~
~AFQ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar